Rabu, 03 Februari 2010

Antara empati dan simpati



Mendengarkan keluhan seseorang, menjadi teman bicara ketika dia mengalami tekanan berat, menjadi tempat pelampiasan kekesalan hati, lengkap dengan segala bentuk umpatan dan caci-maki…..hm, itu sangat berharga bagi dia, dia yang tadinya merasa buntu, tidak ada jalan keluar, frustasi, sekarang merasakan mendapat sedikit angin segar, semilirnya yang terus-menerus menyingkirkan debu-debu kekusutan, memperbarui semangat dan harapan yang sudah mulai layu di dalam.

Hanya diam, mendengar semuanya melalui telinga kiri, mengalir deras langsung keluar lewat telinga kanan..pun tetap berguna bagi dia, apalagi kalau juga memahami, berusaha mengerti suasana hati dia, apa yang dia alami, apa yang dia rasakan, seberapa berat semua itu. Masuk di tahap ini akan membuka pikiran kita juga, jalan keluar apa saja yang dapat ditempuh, mana yang sebaiknya dipilih, bagaimana menyikapi dan hikmat apa yang tumbuh melalui peristiwa itu.

Di sini ada titik persimpangan yang kadang tak kita sadari kita lalui, yaitu kita tetap tidak melampaui batas, mengetahui batas diri, posisi kita yang sebenarnya, yang seharusnya, di mana. Inilah empati. Ataukah kita turut menyertakan perasaan, pikiran dan emosi kita. Inilah simpati. Jika kita hanyalah teman kerja, yang mendengar permasalahan ketidak adilan pembagian kerja yang menimpa teman kita, kita memilih jalan yang pertama. Mungkin kita bisa membela bahkan turut adu argumentasi melawan sang pembuat keonaran, namun tetap jalan pertama lah milik kita. Empati. Lain jika seorang istri yang mendengarkan kesedihan suaminya yang terkena PHK. Apakah cukup mendengar dan memahami, tanpa kesediaan untuk turut menjalani ujian hidup bersama-sama? Bukankah mereka satu? Belahan hati yang telah dipertemukan? Menjalani semuanya, suka-duka, bersama-sama. Simpati-lah milik mereka. Bukan empati.

Bagaimana dengan batas diri rekan kerja, tetapi ikut melibatkan perasaan dan emosi diri? Memilih simpati dan bukannya empati? Lama-lama timbul perasaan yang tidak semestinya? Salah jalan.

Tempatkanlah diri kita pada tempat yang semestinya.


=========================================
Nah, kemarin ada tag dari mb Fanda, maaf mb bisaku cuma gini..mohon maklum.

1.Where is your cell phone?
Kadang kutaruh di atas meja. Kadang kubawa di saku jasku.
2. Relationship?
Dengan yang baik-baik. Hm, jadi ingat postinganku yang Antara salah paham dan fitnah..hehe.

3. Your hair?
Hitam. lurus.
4. Work?
Yaalahh..masih butuh guru. Gi ngambil S2 di UGM. Panjangnya apa ya, ah gini aja, Program Pasca Sarjana Prodi IKK Minat Patologi Klinik UGM.

5. Your sisters?
Satu kakak perempuan. Nggak nanya yang laki-laki?

6. Your favorit thing?
Musik. Main-main gitar, nyanyi, bukan untuk tampil. Yang penting bisa ngisi perasaan. Ndengerin musik, atau video musik, tentu, ya sebatas yang kusuka.
Baca. Yang cukup lama kubaca, dari dulu mpe sekarang, Inferensi Kausal. Ada bagian-bagian yang kubaca ulang-ulang. Lalu komik.

7. Your dream last night?
Gi banyak kerjaan. Kadang mpe dini hari. Tapi kalau keinginan, pengin terbang.

8. Your favorit drink?
Air putih. Kalau nggak ada, juice guava (nggak terbalik pa ya..hehe)

9. Your dream car?
Nggak. Nggak gitu tertarik.

10. Your shoes?
Warna hitam. Model tentara. Awet.

11. Your fears?
Hmm..biarlah hanya aku dan Dia yang selalu menyertaiku.
12. What do you want to be in 10 years?
Nggak kepikiran pakai tahun-tahun segala. Siapa yang tau esok? Tapi hari ke hari aku pengin lebih memahami, mendapatkan hikmat, bersyukur, dan ngerasain bener lingkup cinta-Nya dalam segala keluh-kesahku.

13. Who did you hang out with last week?
Ruang gerakku nggak luas. Kalau ke Gramed berarti ketemu dengan pengunjung dan petugas di situ. Ujian2 di akhir ni, cari refernsi2, cukup nyita waktu.

14. What are you not good at?
Walaupun seneng, tapi nggak bisa volley.

15. One of your wish list item?
Ibu, ayah, kakak, adik, keponakan, dalam keadaan sehat.

16. Where you grew up?
Jogja.

17. Last thing you did?
Beli table hisap vit C.

18. What are you wearing?
Sekarang? Kaos hitam, celana adventure wear coklat, jas, sepatu boot hitam.

19. Your computer?
PC. Rakitan. Prosesor cuma yang dual core E2140, RAM baru 1G, Hard disk baru 320 G.

20. Your pet?
Nggak ada.

21. Your life?
Ya..ini.
22. Missing ?
Hmm….

23. What are you thinking right now?
Ada beberapa..
24. Your car?
Jalan kaki aja. Orang dekat.
25. Your kitchen?
Nggak punya.
26. Your favorit color?
Dulu biru, terus tambah hijau.
27. Last time you laugh?
Kapan ya..kemarin pas nonton film
28. Last time you cried?
Waktu lahir jelas. Sesudah itu ada beberapa peristiwa..

29. Love?
He’em?
30. So who wants to share their ONEs? how about?
No. 1-29. That’s all. Now, it’s your turn.
31. Person elected to the tag (tag ini saya wariskan kepada)
=========================================
Trus kemarin dapat award dari mb Fanny , aku ambilnya di Gudang Award . Kupajang di sini ..hehe. Terima kasih mb.

26 komentar:

the others.... mengatakan...

Simpati dan empati menyisakan satu jarak yang tipis. Kalau empatinya kebablasan... jadi simpati kan ?

catatan kecilku mengatakan...

Jadi..., para konsultan kejiwaan (baca psikolog) dilarang menggunakan simpati, agar bisa berpikir objektif.

ellysuryani mengatakan...

Empati dan simpati, dua hal yang mirip tapi berbeda. Simpati yang tulus biasanya kita peroleh bila kita telah bisa berempati (merasakan bagaimana kira-kira kalau kita jadi mereka, berada di posisi mereka), katanya. Nice post. Tagnya mantap Hen.

anazkia mengatakan...

empati dan simpati, dua kata hampir sama tapi, memiliki arti yang berbeda.

Waaaa.. dah S2 hehehe. gak usah panggil mbak kale, panggil Anaz aja :) makasih yah, dah vote di kontes blog.

REYGHA's mum mengatakan...

Hahaha...baca tugas 30 mu...lagi S2 ya?...mumet ga?..mumet ngga mumet kerjain aja yah...

Hendriawanz mengatakan...

mb Reni
hehe...kalau konsultan seperti itu memang harus mempersiapkan diri..

Hendriawanz mengatakan...

Newsoul
Sebisa saya mb..
semoga bisa bertambah baik dari hari ke hari..

Hennyyarica mengatakan...

itu pertanyaannya ga di tag ke yang lain??

Hendriawanz mengatakan...

anazkia
waduh waktu nyari2 itu lama sekali, pikir ada option-nya, ternyata cukup ngisi comment. tapi sempat kaget juga, karena selesai ngetik comment, muncul pesan sudah ditutup vote-nya. sesudah di refresh, ternyata muncul. syukur deh..:)

Hendriawanz mengatakan...

REYGHA's mum
mumeeetttt...mb...!! hahahaaha...!!!
tp betul. mumet nggak mumet tetep dikerjakan. thanks for the support! :D

Thariq mengatakan...

selamat sob atas awardnya..
oh ya empati bukannya menempatkan diri seolah - olah berada di posisi orang yang kita empatiin sob?hehe...(*just asking)

Hendriawanz mengatakan...

Henny Y.Wijaya
mm..aku lum kenal banyak orang. jadi mungkin teman2ku yang di sini sudah padha kena tag.kupikir, biarlah teman2 yang punya banyak teman yg nge-tag..
eh..mb Henny mau? aku tag ya? kalau berkenan..makasih lho.

nyunz mengatakan...

simpati, kalo gtu aku ngga empati ama mas Hendri, tapi Simpati, As, IM3, XL, Mentari, wkwkwkwkwk bener kan mas :P

None mengatakan...

Ech, TAgnya banyak yang jawaban, hmmmmmmm he'em, hmm lagi, he'em lagi, hahah. jgn jgn lagi sakit gigi :D

Unknown mengatakan...

aku juga kena tag tapi belum dikerjain ni. btw, thanks awardnya dah dipajang. tks juga utk artikelnya. memang gak mudah bersimpati ya.kalo kartu simpati sih byk tuh. hehehe

Unknown mengatakan...

aku juga kena tag tapi belum dikerjain ni. btw, thanks awardnya dah dipajang. tks juga utk artikelnya. memang gak mudah bersimpati ya.kalo kartu simpati sih byk tuh. hehehe

Hendriawanz mengatakan...

Alrezamittariq
ya, memang betul, seperti yang sob bilang. empati dan simpati sama2 berusaha menempatkan diri seolah-olah di posisi dia. yg membedakan adalah apakah kita akan turut melibatkan "urusan pribadi kita" (perasaan, emosi) ke dalamnya. ini akan terasa pada psikolog, dokter, yang tiap hari berhadapan dengan permasalahan pasien. bayangkan jika pada saat mendengarkan dan memahami apa yang jadi masalah pasien, ikut terbawa dan bahwa urusan pasien juga menjadi urusan pribadi psikolog atau dokter tersebut.
terima kasih sob.

Hendriawanz mengatakan...

mb inuel
hm? hahahaha...!!

Hendriawanz mengatakan...

Sang Cerpenis bercerita
whaaaa...!! datang juga mb! sudah kupajang dari tadi sangat dini hari, jam 00.45 WIB lho.
eh boleh nggak mb, award-nya juga dibagikan? kalau award yang kuterima sebelum ini memang ada keterangannya utk dibagikan, jadi yg ini minta ijin dulu..

Hendriawanz mengatakan...

Sang Cerpenis bercerita
artikel yg mana mb? ini? hey? tumben mb..hehe. syukurlah kalau ada gunanya. ya gitulah, kadang-kadang ada ide apa pengin ku-share-kan di sini. kebetulan di lingkunganku di sini memang banyak berhubungan dengan topik ini.

elpa mengatakan...

Empaty n simpaty 2 kata yg punya makna berbeda...melibatkan emosi,tinggal kitanya mau pilih yg mana.....selamat atas awardnya,dr jawaban tagnya terpancar kesederhanaan mas,k sukses slalu tercapai apa yg d harapkan..

buwel mengatakan...

@Mb Fanny: Emang Kartu Empati Nggak ada Ya... :-D

Hendriawanz mengatakan...

elpa
terima kasih atas supportnya..:)
barusan dari sana, masih belum ada artikel terbaru..

Hendriawanz mengatakan...

buwel
mb..dicari..:-D

Elsa mengatakan...

kena tag juga rupanya....

Hendriawanz mengatakan...

Elsa
iya. dah dapat tag juga blum? hm..mau? hehe :p