Sabtu, 24 Juli 2010

Permainan konyol

Ada 1 tali karet panjang, warna hitam, terbuat dari ban dalam mobil. Di tengahnya ditandai dengan gunting, cukup dalam, tetapi tidak sampai putus.

Aturannya, ujung kiri diam, ujung kanan yang akan menarik ulur, bergerak menjauh.
Kebetulan Aldi kebagian memegang sisi kiri, Roni kebagian memegang sisi kanan. Jadi Aldi memegang erat-erat ujung karet dengan tetap diam ditempat, sedangkan Roni menarik ujung kanan. Roni bergerak mundur, makin menjauh…karet makin meregang…. Memanjaaang …. makin menipiiis. Apalagi titik tengah karet yang sudah tergunting sebagian. Aldi sudah bekeringat, ketakutan, kalau-kalau karet putusss. Dia sudah berteriak-teriak, “Stopp..stooppp..!!!” Tapi Roni terus saja menarik karet kuat-kuat sambil berjalan mundur. Roni tenang-tenang saja, karena dia pakai tameng pelindung ala polisi anti huru-hara.

Aldi makin ketakutan, “Whooyyy…stooooppp..!!! Nanti putusss..!!!
Karet makin memanjaaaang…dan…Thhuuaaarrrrr!!!
Betul. Bagian tengah yang sudah tergunting sebagian tadi, putus! Tak ayal lagi, karet membalik, menghantam muka Aldi keras-keras. Sedangkan Roni tidak masalah, karet menghantam tameng pelindung.

Adduuhhhh!! Muka Aldi panas, merah, perih, sakiitt sekali kena tamparan karet. Aldi yang mula-mula ketakutan, langsung berubah menjadi marah. Dia lari kuat-kuat ke arah Roni, dan terjadilah perkelahian antara keduanya.
---------------------------------------
Kenapa dibilang konyol?
Yah, siapa pula yang mau melakukan permainan seperti itu..heheheh ..:)

-------------- substitusi--------------
Posisi Aldi tadi bisa diganti dengan orang bekerja untuk mendapatkan Rp 1.000,- saja susah setengah mati. Posisi Roni tadi, orang yang, Rp 1 juta tuh sudah bawaan sehari-hari di dompet. Titik tengah tadi, harga telur.
Boleh juga kalau mau diganti apa…
--------------------------------------
Inspirasi : Sekarang kata-kata ‘milyar’ saja sudah begitu akrab di telinga, termasuk sering muncul di tv, perorangan memiliki “milyar” rupiah, dalam berita korupsi. Sementara, orang-orang yang berjuang masuk-keluar hutan , mencari hasil hutan (para pencari madu hutan), bahkan tidak jarang bertaruh nyawa, dengan imbalan beberapa lembar ribuan, masih banyak di negeri ini.
--------------------------------------
Harapan : Semoga kesenjangan perekonomian yang sudah ada tidak semakin memanjang, melainkan semakin memendek, dan kesejahteraan rakyat negeri ini meningkat.

8 komentar:

Unknown mengatakan...

tul, di sisi yg satu orang kaya raya, di sisi yg lain orang hidup susah setengah mati. entah kapan bisa merata ya?

inung halaman samping mengatakan...

Mantaps! Sore tadi beli telur seperempat kilo Rp 4000, sebelumnya Rp 3500. Penambahan duit gopek mungkin keliatan kecil, lha wong cuma seperempat kilo. Lha bagi pengusaha warung tegal ya bikin judheg-tepok-jidat-gulang-guling :) Salam

Trims udah mampir barusan :)

Psychosocial mengatakan...

wah saya pikir permainan apa? rupanya sebuah harapan untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi yg makin menjauh ya.

Yah, mudah2an bisa terwujud deh, amin.

om rame mengatakan...

iLustrasi ceritanya sangat inspiratif, saya kira tadinya sebuah cerita humor. namun sebaLiknya justru terkandung makna yang Luas di daLamnya. terim kasih atas share yang inspiratif ini, bermanfaat untuk membuka cakrawaLa pemikiran yang Logis.

terima juga atas foLLowbacknya, saLam persahabatan.

Nyayu Amibae mengatakan...

Kunjungan Perdana Dan Salam Kenal

Wah tulisan yang sangat inspiratif, dimana kesenjangan kehidupan di ibaratkan sebuah permainan karet. Memang kita akui, di negara kita masih berlaku hal seperti itu, karena itu.. yuuk kita bersama putuskan rantai kesenjangan tersebut. Tetap Semangat!!! ^_^

Darin mengatakan...

Entah kenapa setiap saya baca tulisan2 mas hendriawan ini otak saya serasa melompat-lompat :D

Kadang butuh waktu lama tuk mencerna intinya, kadang sukses kadang nggak haha..

Yang ini kayaknya ngga sukses lagi deh.. :(
Puyeng mas ^^

Elsa mengatakan...

iya ya
madu hutan...
nyarinya susaaaah banget
harganya gak seberapa
padahal harus mempertaruhkan nyawa

BABY DIJA mengatakan...

Om, Dija umur 4 bulan
boleh minum madu gak Om??