Lembaran ketiga. Yah, inilah yang ketiga kalinya, kembali aku mendapat kesempatan menulis di hari pertama tahun yang baru, sejak lahirnya blog ini.
Tahun telah berganti. Apakah yang kurasakan? Apakah yang kupikirkan?
Adakah kesunyian ? Adakah sepi di dalam sini? . Di tengah keramaian kota Yogyakarta? Yogyakarta, sedang ada kegiatan Pasar Malam Perayaan Sekaten 2011. Dengan kegiatan ini, maka hari-hari biasa pun tetap ramai. Apalagi sekarang (sebelum ini ditulis) malam Minggu. Bahkan, malam pergantian tahun.
Kembali anganku melayang. Begitu banyak yang bersorak-sorai, memainkan raungan motor yang menggelegar. Ada juga sekelompok pemuda yang menari di tepi jalan dengan beberapa speaker besar di belakangnya. Haruskah ada…adakah alasan kuat…untuk merasa sepi ketika tak bergabung dalam keramaian itu? Kupikir ..dan kujawab, “Tidak.” Dengan sadar kulihat dan kutahu, di antara gemerlap keramaian dan hingar-bingar semangat mereka untuk menikmati pergantian tahun, ada orang-orang yang tidak berada di situ. Mereka jaga malam di rumah sakit, jaga malam di pos-pos kesehatan dan pos lalu-lintas di sepanjang jalan. Ada yang tetap bertugas di daerahnya yang sangat terpencil. Ketika kuucapkan selamat tahun baru pada temanku di pedalaman Kalimantan, dia sedang menunggui pasien yang sakit. Tidak ada suasana terang-benderang nan meriah di situ. Sunyi. Sepi. Seperti hari-hari biasa.
Menurutku, menjadi tak berguna jika seseorang terjun dan berbaur di keramaian hanya karena ketakutan, merasa tertinggal dari orang-orang, merasa tidak akan memiliki cerita … jika tidak ikutan rame-rame...padahal waktu terus berjalan. Bagaikan orang yang ketinggalan kereta…tertinggal sendirian. Di sisi lain, menjadi tidak berguna juga ketika orang yang sedang bertugas berpikir, “Ah, rugi aku. Seharusnya aku bisa gabung.”
Kurenungkan, tidak ada yang harus dibedakan dengan kedua itu. Ketika seseorang makin menghayati, makin memaknai atas waktu yang diberikan baginya, makin memahami dirinya sendiri, makin mensyukuri atas kesempatan hidup yang dianugerahkan baginya, maka tidak perlu ada perbedaan itu. Menjadi orang yang meluncur di jalan, atau menjadi orang yang bertugas, tidak menjadi masalah. Semua tetap bermakna dan tidak sia-sia baginya, dan bukan ketakutan melainkan rasa syukur lah yang semakin bertambah.
Dengan semua itu, rasanya tak masalah ketika aku, walaupun tak harus meniup terompet, tetaplah kuhampiri rak terompet di tepi jalan…. sepasang suami-istri yang dengan sabar menunggui rak kecilnya, si ibu agak tergesa menyiapkan hamparan plastik besar karena gerimis, sedangkan si ayah sedang menemani anaknya yang sedang belajar membuat terompet. Terompet berwarna kuning keemasan, kusebut saja terompet naga emas. Aku mempunyai, tetapi tak harus kubawa berpawai sambil kutiup kesana-kemari. Seolah ingin kukatakan bahwa bukan keramaian, tetapi hati lah yang berbicara tentang makna waktu yang berjalan melintasi tahun.
Makna yang kudapat saat ini…ingin tetap kukatakan padamu, di atas segala keyakinanku padamu bahwa engkau tahu dan merasakan juga saat ini walaupun kita belum bertemu…..”Aku mencintaimu”.
11 komentar:
Owhhhh So sweet :D.
Tahun baru yang gak ada bedanya sama sekali :D. Mas Hendri juga gak ikut konvoi ya :D
Kalimat terakhir, so sweet.
Selamat tahun Baru 2012.
Baru tau kalau Hendriawanz di Jogya, saya desember kemarin kesana loh..
terompet yang bagus, kalimat yang indah. Selamat Tahun Baru
@Mb Inuel : mksih, nggak ikut konvoi je..heheheh..:D
@LIFE WITH YOUR OWN VISION : Iya di Jogya..wahh..coba tau bisa mampir dong..Tksi :)
@Cerita Tugu: Tksi..Selamat Tahun Baru 2012.
terompet emas ya?indah tu,
kalimat endingnya,manis bangett...
selamat tahun baru mas..
ciee kalimat terakhirnya itu lho mana tahan..semoga dia ikut merasakan ya. met tahun baru
bagus yaa,
alhamdulillah ea...sesuatu'
kunjungan sob ..
mau bagi-bagi kalimat motivasi sob ..
"ada kalanya cahaya dalam hidup kita padam namun di nyalakan kembali oleh seseorang.
setiap dari kita berutang terima kasih yang terdalam bagi mereka yang menyalakan kembali cahaya kita."
kunjungan balik ya sob .. :)
Posting Komentar